Saat saya menulis ini, sedang marak pemberitaan tentang aksi bongkar skenario atau triks. Ada yang menyangkut bongkar skenario pembunuhan seorang polisi maupun aksi bongkar triks dukun antara Pesulap M dan Gus S.
Dengan kejadian ini saya berpendapat bahwa di sekitar kita sebenarnya marak dengan yang namanya skenario. Skenario tersebut sengaja dibuat dengan sebuah narasi yang seolah-olah logis dan benar dan disebarluaskan melalui media sosial.
Saya mengamati, narasi-narasi tersebut mudah tersebar di media perpesanan semisal whatsapp, media vidio semisal tiktok, youtube, dan sebagainya. Narasi-narasi tersebut saat ini menjadi konsumsi publik yang mana mungkin saja akan mempengaruhi pola pikir atau opini masyarakat.
 |
| Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay |
Masyarakat sudah kadung terpapar dengan media sosial, jarang mereka yang mau membaca atau mengakses langsung dari sumber utamanya semisal portal berita resmi. Yang beredar pun kadang bertentangan dengan berita resmi yang ada. Dan anehnya kadang yang berita resmipun juga merupakan sebuah skenario yang dibuat-buat.
Dengan kondisi semacam ini, masyarakat kadang bingung harus mengkonsumsi informasi yang mana.
Bagi seorang muslim hendaklah selalu bertabayun, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurot ayat 6 (49:6):
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu.
Tags:
Viral